NewsMemainkan Piano Tanpa Keterbatasan

19-07-2020by admin0

Michael Anthony menunjukkan kelihaiannya memainkan tuts piano dalam video yang ditayangkan daring di kanal Youtube budayasaya. Pianis berusia 17 tahun ini membuktikan keterbatasan fisik sama sekali tidak membatasinya dalam menghadirkan komposisi rumit karya Ananda Sukarlan. Michael memainkan komposisi berjudul Rapsodia Nusantara nomor 10.

Michael Anthony menunjukkan kelihaiannya memainkan tuts piano dalam video yang ditayangkan daring di kanal Youtube budayasaya. Pianis berusia 17 tahun ini membuktikan keterbatasan fisik sama sekali tidak membatasinya dalam menghadirkan komposisi rumit karya Ananda Sukarlan. Michael memainkan komposisi berjudul Rapsodia Nusantara nomor 10.

’’Saya juga bisa memainkan Rapsodia Nusantara lainnya,’’ kata Michael mengawali penampilannya. Michael yang besar bersama autisme dan tak bisa melihat itu menyebut dirinya berharap dapat memainkan nomor-nomor Rapsodia Nusantara lainnya. Pianis muda itu tampil meyakinkan dalam membawakan nomor rumit yang Ananda ciptakan berdasar inspirasinya terhadap lagu daerah khas Bali, Janger, tersebut.

Kehadiran Michael dalam pertunjukan yang direkam di Hotel Intercontinental itu melengkapi penampilan dan pembahasan Ananda Sukarlan sepanjang hampir satu jam tersebut. Michael hadir dalam acara bertajuk Disabilitas dalam Bermusik: Bermain Piano Bersama Ananda Sukarlan untuk Anak Berkebutuhan Khusus. Dalam mini konser sekaligus lokakarya itu Ananda menyodorkan fakta menarik bahwa keterbatasan fisik tak selamanya menghambat mereka yang ingin menjadi pianis. Baginya, pada permainan piano keterbatasan fisik bukan menjadi batas. ”Tentu perlu latihan serius,” katanya.

’’Sejak 2006 saya menciptakan komposisi musik piano yang secara khusus dibuat bagi pianis berkebutuhan khusus untuk sebuah yayasan di Spanyol,’’ kata Ananda. Dia menjadi salah satu dari 10 komponis dari 10 negara berbeda yang terlibat dalam aktivitas itu. Masing-masing komponis menciptakan karya dengan instrumen yang berbeda-beda dan Ananda kebagian menggubah komposisi untuk piano.

Pada tayangan yang dapat diakses dengan bebas itu Ananda menjelaskan dan memainkan sejumlah komposisi ciptaannya untuk pianis disabilitas. Ananda memastikan nilai artistik dari karya untuk pianis disabilitas tidak lebih rendah dari komposisi-komposisi bagi mereka yang tak berkebutuhan khusus. Menurutnya, disabilitas sesungguhnya tidak bisa dilihat sebagai manusia dengan kekurangan. Senyatanya, mereka justru memiliki kelebihan yang tak dimiliki kebanyakan orang. Keterbatasan pada mereka seringkali muncul dari lingkungan sekitar yang tak mampu memberikan dukungan.

Pada acara yang serasa lecture concert ini beberapa karya ciptaan Ananda untuk pianis berkebutuhan khusus dia praktikkan secara langsung. Ada nomor berjudul On Receiveng the Good News untuk mereka yang terbatas pada kaki hingga tak mampu menggunakan pedal, juga Sunset Modulation bagi pianis berjari tiga di tangan kiri dan dua jemari di kanan. Ananda juga menunjukkan karya dengan teknik stakato dan legato yang dapat dimainkan tanpa menggunakan pedal piano dan jemari tak lengkap. Pada beberapa nomor Ananda tampil bersama Jonathan Wiliam yang memainkan celo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Contact
11.00 - 22.00
+62 818 891 038 (wa)
Ananda Sukarlan Center for music and dance
Komplek ruko Duta Mas blok A1 no 11 ITC Fatmawati, Jakarta Selatan - 12150
Newsletter